Apa Itu Hypnowriting?


Banyak Pebisnis Online yang terjebak dalam perang harga dan berlomba lomba menurunkan
Harga produknya hingga anjlok...

Bahkan mirisnya lagi udah anjlok tapi tetap sepi pembeli atau tetap kalah saing dengan kompetitornya...
Jika kamu termasuk korban dari perang harga kalian punya dua pilihan yaitu :

Tetap turunkan harga jual hingga keuntungan yang kamu dapatkan semakin kecil bahkan bisa sampia 500 perak atau  mungkin kurang dari itu. MIRIS..
Atau.....
Kamu ingin beralih ke pilihan kedua yaitu menggunakan cara HYPNOWRITING

Apa itu hypnowriting? Sederhana, hypnowriting adalah bagaimana kita membuat tulisan yang menghipnotis. Oya, jangan bayangkan menghipnotis itu membuat orang tertidur atau membuat mereka mau melakukan apapun yang kita inginkan. Seperti kata Joe Vitale, tulisan yang menghipnotis artinya tulisan yang menarik. Sehingga orang fokus dan terus membaca apa yang kita tuliskan.
Pernah membaca tulisan promosi yang membuat kita penasaran sehingga tidak bisa berhenti membacanya?
Pernah membaca tulisan promosi yang seakan-akan mengetahui apa yang kita pikirkan sehingga membuat kita mengangguk-angguk dengan isinya?
Pernah membaca tulisan promosi yang sangat mengalir sehingga kita akhirnya tergoda untuk membelinya sekarang juga?
Tulisan promosi seperti inilah yang saya sebut dengan tulisan yang menghipnotis. Sebagai seorang pebisnis, seperti Anda, apa yang akan terjadi bila Anda mampu membuat tulisan yang menghipnotis? Apa efeknya pada rekening Anda bila Anda bisa membuat tulisan yang membuat orang terpicu untuk membeli apa yang Anda tuliskan? Asik banget kan?
Pertanyaannya, bagaimana cara membuat tulisan yang seperti itu? Apakah semua orang bisa membuat tulisan yang menghipnotis seperti itu? Saya jawab, ya tentu saja bisa. Apa yang Anda perlukan adalah rumus, formula, atau resep. Sehingga Anda cukup mengikutinya satu per satu untuk menghasilkan tulisan yang menghipnotis.
Menulis Surat? Boleh Juga
Namun, sebelum sampai sana, kita sepakati definisi hipnotis terlebih dulu ya. Banyak orang saat mendengar kata hypnosis (atau hipnotis) mendadak ketakutan. Tidak bisa disalahkan, karena memang banyak sekali mitos dan kesalahpahaman yang tersebar terkait ilmu ini. Saya tidak akan bahas banyak tentang mitos seputar hipnotis ini. Saya lebih tertarik membahas dari definisi resminya.
Berikut definisi hypnosis menurut ilmu psikologi[1]:
Hypnosis is a state of highly focused attention or concentration, often associated with relaxation, and heightened suggestibility.
Hypnosis adalah keadaan saat perhatian seseorang sangat terfokus, seringkali diiringi dengan keadaan rileksasi dan meningkatnya kemampuan menerima saran.
Sementara itu Dave Elman, salah seorang hypnotherapist legendaris mendefinisikan hypnosis sebagai berikut[2]:
Hypnosis is a state of mind in which the critical faculty of the human is bypassed, and selective thinking established.
Hypnosis adalah keadaan pikiran ketika pikiran kritis ditembus dan sebuah pemikiran diterima.
Jadi, bahasa mudahnya hypnosis adalah proses diterimanya sebuah ide di dalam pikiran secara ikhlas; tanpa dikritisi (dibantah). Misalnya, ketika ada teman kita berkata: “kamu pintar” lalu kita menerima ide bahwa kita pintar, artinya kita sedang terhipnotis oleh dia. Tak heran Richard Bandler (penemu NLP) mengatakan “Semua komunikasi yang efektif adalah hypnosis”
Tantangannya, memasukkan ide ke dalam pikiran tidaklah mudah. Mengapa? Karena manusia memiliki FILTER KRITIS yang berfungsi mengkritisi semua informasi yang masuk melalui inderanya. Alarm dari filter kritis inilah yang berbunyi ketika orang lain “menjuali” kita.
Kita berpikir:
“ah, namanya juga jualan”
“masa sih?”
“nggak mungkin kayaknya’
“mahal…”
Bila pikiran kritis seperti ini muncul, maka informasi tidak akan bisa diterima dan diserap secara utuh. Efeknya, orang akhirnya tidak tertarik dengan penawaran kita. Orang tidak membeli penawaran kita.
Lain cerita bila kita bisa menembus/melewati filter kritisnya, orang akan berpikir:
“ya, ya, ya…”
“wah, bener juga”
“wiiii…menarik..”
Akhirnya mereka pun mengikuti saran kita dan bersedia membeli apa yang kita tawarkan.
Nah, metode hypnowriting bertujuan membuat tulisan yang bisa menembus filter kritis pembacanya. Sehingga mereka menerima informasi yang kita sampaikan tanpa dikritisi. Bukan untuk menghilangkan kemampuan berpikir kritis mereka, namun untuk membantu mereka menyerap informasi yang kita sampaikan secara utuh.
Sampai sini bisa dipahami? Nah, seperti apa contohnya?
Saya akan bagikan tiga jurus Hypnowriting yang dapat segera kalian manfaatkan. Langsung saja ya.

Jurus #1 – Awali dengan frasa “Banyak Orang”

Misal kita jualan buku. Lalu mengatakan/menuliskan: “Buku ini bagus loh” – kemungkinan besar alarm kritis orang lain akan menyala. Orang akan berpikir: “Iya lah namanya juga orang jualan, pasti bilang barangnya bagus.” Nah, supaya alarmnya nggak nyala, tambahkan frasa di atas.
Contoh:
“Banyak orang bilang kalau buku ini bagus”
Atau:
“Banyak orang yg sudah membeli buku ini mengatakan bahwa buku ini bagus”
Gimana rasanya? Beda kan?
Jadi frasa “banyak orang” ini menembus filter kritis pendengar/pembaca. Frasa ini bisa dimodifikasi dengan:
“Sebagian besar orang …”
“Pada umumnya orang …”
Dan kalimat lain yg maknanya sama. Mudah kan ya?

Jurus #2 – Menggunakan kutipan

Bisa dari riset, buku, tokoh atau siapapun. Misal kita mau mengatakan:
“Membacakan anak buku itu bermanfaat bagi perkembangan otak anak”
Kalau kita mengatakan seperti ini, orang akan mempertanyakan otoritas kita. Mereka tidak akan percaya begitu saja. Berbeda bila kita menggunakan kutipan. Misalnya:
“Dalam buku ‘Read Aloud’ disebutkan bahwa membacakan anak buku itu bermanfaat bagi perkembangan otak anak” atau:
“Banyak riset menyebutkan bahwa membacakan anak buku itu bermanfaat bagi perkembangan otak anak” atau:
“Guru saya berkata bahwa membacakan anak buku itu bermanfaat bagi perkembangan otak anak” atau:
“Teman baik saya berkata bahwa membacakan anak buku itu bermanfaat bagi perkembangan otak anak”
Semua kalimat ini lebih menghipnotis dibandingkan kalimat awal yg tanpa kutipan. Betul?

Jurus #3 – Gunakan frasa “Anda tentu tahu …”

Kalimat dasar:
“Buku adalah jendela pengetahuan”
Ditambah frasa di atas menjadi:
“Anda tentu tahu, buku adalah jendela pengetahuan”
Contoh lain:
“Anda tentu tahu, belajar hypnowriting itu penting. Apalagi jika Anda ingin sukses sebagai penjual”
“Anda tentu tahu, penjualan online tidak akan efektif kecuali kita bisa menggunakan kata-kata yg tepat”
Saya yakin, teman-teman semua menganggukkan kepala saat membaca kalimat contoh di atas. Benar kan?
Nah, inilah contoh penerapan Hypnowriting untuk menembus filter kritis pembaca sehingga ide yang kita sampaikan diterima oleh mereka tanpa penolakan.
Sekian yang bisa saya bagi semoga bisa bermanfaat untuk kita semua,, Happy Friday 

Komentar

Postingan Populer